Wednesday, May 16, 2018

Teks dakwah tentang ibu dan ayah adalah surgamu

                                          IBU DAN AYAH ADALAH JALANMU KE SURGA
Assalamualaikum w.w.
Alhamdulilahi rabbil ‘alamin,
Was sholatu wassalamu ‘ala,Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,Sayyidina wa maulana Muhammadin,Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain.Ama ba’du.

Saudara saudari yang dimuliakan Alloh swt. Alhamdulillah segala puji bagi Alloh swt yang tiada hentinya memberikan kita kesehatan sehingga di tempat ini kita berkesempatan  untuk mendengarkan ayat ayat Alloh swt. dan mendengarkan hadis hadist rasulullah saw. Pada kesempatan ini insyaallah saya akan membaca ayat ayat allah yang memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua.

Orang tua merawat kita ketika kita masih bayi. Dan mereka menjaga dan merawat kita sampai kita tumbuh menjadi remaja. Kita hidup dari hasil  jerih payahnya, mereka korbankan dan usahakan dari jiwa, waktu , dan harta sehingga kita dapat hidup dengan sehat. Kapanpun malam datang. Ketika kau sedang sakit dan menderita dia langsung bangun dari tidurnya menjagamu dengan hatinya. Takut jika sebutir debu atau hawa dingin akan mencelakakanmu. Dia tidak dapat tidur ketika melihatmu sakit sampai kau tidur barulah dia tidur.

Siapa yang paling berhak atas kebaikan hati dan kelemah-lembutannya?
Ibumu ibumu ibumu
Dan barulah ayahmu
Jika kau berperilaku kasar dan keras terhadap orang tuamu
Ceroboh, sombong, kasar, tidak tahu sopan santun pada mereka, jangan samapi terkejut jika suatu hari ketika anak-anakmu tumbuh besar mereka berperilaku sama seperti itu kepadamu.
Ketika orang tuamu berbicara kepada anda, jangan hanya pura-pura medengar. Janganlah kau menghirauka mengabaikan. Tapi dengarkanlah dengan baik apa yang orang tuamu katakan. Walaupun dia marah walaupun kau tidak suka, walaupun orang tuamu berkata panjang dan membeber saja dengarkan kalau ibu ayah sedang bicara.

Tak ada hak yang lebih besar setelah hak Alloh dan rasulnya melebihi daripada hak orang tua
Manusia tak ada yang bisa lepas dari salah. Tapi jangan sesekali memandang hina terhadap orang tua. Walaupun perbuatnnya tak baik, biarkan perbuatan itu Alloh yang akan hukum. Baik akan dihukum atau dimaafkan. Tugas kita sepatutnya adalah ampunkan rahmati keduanya. Tidak ada hak anak menghukum kepada orang tua. Walaupun orang tua membiarkan anaknya. Walaupun orang tuanya itu tidak menafkahi. Orang tua tidak membagi nafkah, dia dosa kepada Alloh. Tapi tidak ada hak untuk anak untuk membalas untuk tidak menafkahi orang tuanya juga. Mana boleh. Tuntutan memberi nafkah kepada orang tua bukanlah orang tua yang menuntut tapi allah yang menuntut kita untuk membagi nafkah pada orang tua.

Udah berapa banyak uang yang kau keluarkan untuk merawat orang tua? Jangan sampai terpikir kan kalimat seperti itu dan jangan sampai keluar dari mulut kita
Dibandingkan dengan seberapa banyak pengorbanan orang tua kepada anak
Tak ada bandingnya . Tidak sebanding dengan pengorbanan orang tua pada anak
Saya bahkan tidak perlu memberitahumu berdasarkan Quran dan Sunnah
Karena faktanya adalah mereka adalah orang tuamu terlepas dari apa yang difirmankan Allah dan apa yang disabdakan Rasulullah s.a.w
Kau harus mencintai mereka. Tidak ada alasan!

Kenapa harus ada yang memberitahumu bahwa Allah telah memerintahkan untuk mencintai orang tuamu? Apakah kau begitu bodoh sampai-sampai kau tidak dapat melihat bahwa orang tuamu harus kau hormati? Kau bisa lahir ke dunia karena mereka!
Apakah aku harus mengingatkanmu bahwa Allah telah berfirman tentang ini?
Apakah kita tidak punya akal sehat untuk mengingat bahwa mereka harus kita cintai?
Berbaktilah pada orang tuamu selama yang kau bisa. Karena pada suatu hari nanti kau akan mengubur mereka dan pada hari itu kau akan menyesal.
 Ayat dan Terjemahan surat Al Isra ayat 23 dan 24


Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya  kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sakali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkatan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Q.S. Al Isra' : 23)

Artinya : "Dan rendahkan;ah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Q.S. Al Isra' : 24)

Saudara/saudariku, kau tidak akan pernah bisa membalas kesusahan yang ditanggung orang tuamu
Allah berfirman : “ Bersyukurlah pada-ku dan kedua orang tuamu. Dan kepada-Ku kau akan kembali.”
Pergilah dan perbaharui ketaatan kalian kepada Allah yang kedua perbaharui juga kepada orang tua kalian

Aku akhiri dengan hadist dari Rasulullah s.a.w dalam Bukhari:” orang tuamu adalah surgamu atau nerakamu” tapi kepatuhan dan berbakti kepada orang tuamu, kepatuhan dan berbaktinya dirimu kepada Allah, dan melalui mereka adalah surga atau nerakamu.
Kalian pilih! Kalau mau surga taatilah hormatilah orang tuamu jangan menghina jangan melawan
Kalau mau neraka lawan
Pilihan ada di tangan sendiri
Kuharap pelajaran ini menyadarkan kita semua

Semoga kita semua yang hadir di sini mendaapat petunjuk dari Allah dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan bakti kita kepada orang tua. Aamiinn…

Subhaanaka Allahumma wabihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaihi. Wabillahi taufik wal hidayah
wassalaamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuhu…

Indahnya akhlak Rasulullah SAW

ASSALAMUALAIKUM WAARAHMATULLAHI WABARAKAATUH

Alhamdulilahi rabbil ‘alamin,
Was sholatu wassalamu ‘ala,
Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,
Sayyidina wa maulana Muhammadin,
Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain.
Ama ba’du.

Yang terhormat dewan juri yang arif dan bijaksana
Yang saya sayangi hadirin kaum muslimin dan muslimat

Sebagai hamba Allah yang beriman marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat.
Tak lupa salawat serta salam kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat dan yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak zaman nanti. Aamin ya robbal alaamiin

Perkenankanlah saya pada kesempatan ini untuk menyampaikan hal tentang meneladani akhlak rasulullah saw.

Saudara saudaraku kaum muslimin Rahimakumullah…

Kepribadian menggambarkan keimanan seseorang . kita bisa mengetahui keimanan seseorang melihat dari tingkah laku kesehariannya. Rasulullah s.a.w.adalah sosok manusia yang patut kita teladani. Kepribadiannya amatlah luhur. Beliaulah figur ummat.pembawa syafa’at hingga akhir zaman. Tak bisa dipungkiri, dengan memakan waktu yang cukup singkat beliau bisa membawa agama Islam pada kejayaan

Itu semua tidak lain dikarenakan beliau mempunyai kegigihan serta semangat yang tinggi dalam menjalankan tugas dari Allah,dan juga beliau mempunyai akhlak yang terpuji. Beliaulah sosok manusia sempurna yang dicintai Allah. Dia juga berkehendak agar setiap mukmin menjalani kehidupannya dengan meneladani beliau.

Allah s.w.t.berfirman dalam QS. Al Ahzab ayat 21-22

(21). لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ الَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو الَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ الَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
(22). وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَٰذَا مَا وَعَدَنَا الَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ الَّهُ وَرَسُولُهُ ۚوَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا
Dan tatkala orang-orang mu'min melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.

Nabi muhammad saw mempunyai sifat murah senyum dan tidak mudah marah. Ketika melihat perbedaan pendapat antar umatnya seperti perbedaan sholat shubuh yang menggunakan qunut dan yang tidak menggunakan. Nabi pun menyikapinya dengan tersenyum. Seperti dalam kisah diceritakan ada sahabat nabi yang ibadahnya belum pernah diajarkan oleh nabi sebelumnnya.

Saat datang sebagai makmum masbuq, Abu Bakar, sahabat nabi melihat Nabi sudah ruku’. Ia pun segera ruku’ kemudian berjalan dengan tergesa-gesa dalam keadaan ruku’ masuk ke dalam shaf. Jalan sambil ruku’ ini tidak pernah dicontohkan oleh nabi sebelumnya. Selesai sholat. Abu bakar pun bertanya pada nabi. Dia bertanya apa yang telah dilakukan tadi itu diperbolehkan atau tidak.  Nabi pun menyikapinya dengan tersenyum. Beliau hanya mengatakan lain kali jangan diulang lagi ya. Hanya sesederhana begitu komentar nabi.  Coba kalau kita yang melihatnya, pasti sudah keluar semua dalil dan hadis. Tapi nyatanya rasul tidak begitu. Beliau mencontohkan kepada kita akhlak yang mulia. Menyikapinya dengan senyum,ramah  dan tidak marah. Orang sesholeh nabi itu murah senyum. Namun kenapa kita yang makin belajar ayat dan hadis makin susah senyum. Harusnya semakin rajin belajar hadis makin rajin senyum . Baca satu hadis *senyum*Kenapa? Karna salah satu sunnah nabi kan tersenyum.

Selain itu, nabi juga mempunyai sifat empati. Nabi mengerti sekali apa yang orang lain inginkan. Namun kadang-kadang, karena sifat empati nabi itu, nabi  jadi ro’fah. Ro’fah itu tidak enakan.
Sifat ro’fah nabi ini terjadi saat suatu ketika Nabi tengah mengadakan pesta pernikahan di rumahnya yang kecil dan sederhana. Ia mengundang beberapa sahabat ke rumah itu.
Kala itu, ada yang datang sebelum acara dimulai dan ada juga yang tetap bercengkerama meski sudah selesai makan. Nabi tidak enak mau menyuruh mereka pulang. Akhirnya pada saat itu juga turun ayat. Allah lah yang menegur mereka. Turunlah surah al ahzab ayat 53 Allah berkata “ wahai orang orang yang beriman. Kalau kalian datang ke rumah nabi . lalu kalian sudah selesai makan. Maka pulanglah karna itu akan menyulitkan nabi  saw. Jangan berlama-lama. Konteks ayat itu jangan berlama-lama. Rasul pun menyampaikan ayat itu pada umatnya.  Allah sampai terlibat karena rasul yang sangat tidak enakannya itu. walaupun kadang-kadang menyulitkan diri sendiri. Namun jika kita jadi orang yangtidak enakan . insyaallah kita sudah mengikuti akhlak sunnah nabi.

Pada surah al imran ayat 159 menyinggung kekhususan Rasul, yakni akhlak mulia beliau. Ayat ini menyatakan, apa yang menyebabkan orang-orang Arab yang bersifat keras dan suka perang . ayat ini berbunyi
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Dari ayat tadi terdapat 3 poin pelajaran yang kita petik dari akhlah rasulullah :‎ yaitu bersikaplah lemah lembut, memberi maaf, dan memohonan ampunan Allah
Akhlak memanglah salah satu dasar dalam islam. Perbuatan baik atau ihsan harus senantiasa kita jaga. Jangan berdusta, tepati janji, amanah, dan selalu istiqomah menjalankannya menjadi pedoman kita dalam berbuat

Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Dimana akhlak yang baik akan selalu menjaga kita dalam segala pergaulan yang akan dijalani. Mulailah dari diri sendiri, perbaiki akhlak kita. Memang kita tidak akan pernah menyamai Rasul dalam hal apapun, namun setidaknya, kita perlu meneladani akhlakul karimah yang sudah beliau terapkan.

Saudara saudaraku kaum muslimin Rahimakumullah…
Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Sebagaimana yang kita ketahui, kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt. dan tempat kesalahan dan dosa ada di manusia. Oleh karena itu Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan

Akhirul kalam,
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-atuubu ilaik.
Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq,,,

Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh