Saturday, April 15, 2017

CONTOH STUDI KASUS EKONOMI

Ekspansi Pasar Modern, Sekali Lagi

Indonesia adalah negara paling liberal dalam soal pembukaan pasar-pasar modern.


Pasar tradisional maupun pedagang kecil, kini berada di ujung kematian.Karena pemodal besar dibiarkan bebas membuka gerai.

Pasar modern di industri ritel Tanah Air tampaknya akan kian tak terbendung. Pemodal besar alias para pemain kelas kakap, baik lokal maupun asing terus menancapkan kukunya di sektor ‘gemuk’ ini.

Setelah Carrefour masuk ke kota-kota kecil dengan jaringan Alfamart, PT Matahari Putra Prima Tbk juga melakukan hal yang sama melalui jaringan Hypermarket.

Keterangan pers perusahaan itu menyebutkan, Matahari kini sedang giat melakukan ekspansi usaha di tujuh kota besar. Antara lain Palembang, Manado, Surabaya, dan Bandung.Masing-masing Hypermart itu membutuhkan investasi sekitar Rp 50 miliar. Tahun mendatang Matahari juga akan membuka 12 Hypermart.

Dalam empat tahun mendatang, Grup Matahari bahkan menargetkan akan membuka bisnis Hypermart hingga 130 buah atau hampir tiga kali lipat dibandingkan jumlah saat ini. Direktur Utama PT Matahari Putera, Benjamin Mailool memperkirakan, bisnis hypermart Matahari akan tumbuh dengan omset mencapai Rp 20 triliun.

Langkah Grup Matahari itu tentu akan semakin memenuhi kota-kota di Indonesia dengan para pemain kelas kakap. Kehadiran mereka dan pasar-pasar modern lainnya, di satu sisi memang diharapkan mempercepat perputaran ekonomi, tapi di sisi lain justru bisa membunuh pasar-pasar tradisional dan toko-toko kelontong.

Para pengusaha itu, tentu saja tak bisa disalahkan karena pemerintah di pusat dan daerah juga terus membuka izin pembukaan pasar-pasar modern.Tidak heran kalau organisasi ritel internasional menyebut, Indonesia sebagai negara dengan bisnis ritel yang paling liberal.Selain bebas menentukan lokasi untuk membuka gerai, keberadaan investor asing juga tidak diatur.

Begitulah kata Managing Director Econit Advisory Group, Hendri Saparini. Faktanya, setiap tahun pasar modern di Indonesia memang tumbuh 31,4%, sedangkan pasar tradisional menyusut 8%.

Kenyataan itu misalnya, berbeda dengan pembatasan pasar modern yang diberlakukan di beberapa negara, seperti  Korea Selatan, Jepang, Singapura, dan Amerika Serikat.

Di negara asalnya, Prancis, Carrefour bahkan tak bisa sembarangan mendirikan hypermarket.Alasannya jelas, adalah melindungi kepentingan masyarakat yang berusaha di sektor informal dan para pedagang di pasar tradisional.

Maka dengan rencana Matahari membuka jaringan Hypermarket di beberapa kota di Indonesia, lengkap sudah keterpurukan pasar-pasar tradisional. Dampak yang paling buruk dari semua itu, adalah tumbuhnya perilaku konsumerisme.
⇝⇜


ANALISA KASUS

Konsep ritel baru seperti carefour, matahari, hypermarket, supermarket, dan minimarket, yang termasuk ke dalam jenis ritel modern (pasar modern) merupakan pengaruh globalisasi yang dimanfaatkan oleh para pebisnis ritel luar negeri secara maksimal, namun disisi lain dapat mengancam keberadaan pasar tradisional yang belum dapat bersaing dengan pasar modern. Kemeriahan pasar modern ini disinyalir menjadi sumber kejatuhan bagi keberadaan pasar tradisional. Tumbuh berkembangnya pasar modern, akan semakin menggerogoti keberlangsungan pasar tradisional.

Dari waktu ke waktu jumlah pasar modern cenderung mengalami pertumbuhan positif sedangkan pasar tradisional cenderung mengalami pertumbuhan negatif.Hal tersebut mengakibatkan keresahan bagi para PKL/Pedagang Kaki Lima khususnya warung kelontong yang sebagian besar barang-barang yang diperjualkan persis juga diperjualkan belikan di pasar modern tersebut.Nyatanya memang masyarakat jaman sekarang inginnya berbelanja di tempat yang bersih, dingin, dan bagus.

Liberalisme yang tumbuh subur akan mematikan usaha kecil juga sangat merugikan dan seharusnya tidak boleh berkembang. Memang penghasilan dari suatu bisnis retail modern dapat membantu pendapatan jumlah per-kapita pada suatu daerah tertentu. Tapi dengan adanya bisnis retail tersebut membuat pendapatan para PKL menurun drastis, padahal para pengusaha kecil tersebut harus mencukupi kebutuhan untuk keluarga mereka.

Manusia cenderung untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Salah satunya adalah pemenuhan akan kebutuhan sandang dan pangan, hakikatnya kebutuhan sandang dan pangan merupakan kebutuhan utama bagi setiap orang. Dalam kondisi seperti ini menjadi peluang bagi pengusaha, pedagang retail untuk menyediakan kebutuhan konsumen akan suatu tempat membeli barang, atau toko yang layak.

Tumbuh suburnya bisnis retail di Indonesia juga membuat masyarakatnya berperilaku konsumerisme. Sebagai contoh, banyak masyarakat saat ini lebih memilih belanja di mall , dan menjadi lebih individualis. Meski memang bukan ini penyebab utamanya, namun hal ini turut pula mempengaruhi pembentukan karakter mereka. Perkembangan ini akan juga mengurangi kepedulian generasi muda terhadap budaya pasar tradisional. Hal ini justru bisa memperdalam kemampuan mereka buat bersosialisasi bersama masyarakat secara umum, yang bisa dilatih dalam hubungan pasar.

Kenyamanan dan efisiensi waktu merupakan alasan yang menyebabkan masyarakat lebih suka berbelanja di pasar modern daripada pasara tradisional.Berbelanja di pasar modern mampu memberikan prestis bagi siapa yang melakukannya.Alasannya, tak ada barang bermutu rendah yang dijual di pasar modern. Artinya, dengan berbelanja di pasar modern, selain membeli manfaat,  anda juga akan membeli merek. Oleh sebab itu, atmosfer konsumerisme sangat terasa di tengah-tengah keberadaan retail modern ini. Supermarket dan retail modern lainnya dijadikan sebagai bagian dari gaya hidup dan ajang meningkatkan prestasi. Hal hal tersebut membuat perkembangan jati diri masyarakatnya sebagai individu konsumeris.


KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi kapitalis secara jelas ditandai oleh berkuasanya “Kapital”, dimana kekuasaan tertinggi dipegang oleh pemilik modal.Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah.
Sistem ekonomi kapitalis ini mempunyai ciri- ciri, kelebihan dan kekurangan. Kapitalisme yang pada awalnya hanyalah perubahan cara produksi dari produksi untuk dipakai ke produksi untuk dijual, telah merambah jauh menjadi pengembangan liberalisasi, pasar bebas, individualis, dan konsumerisme.



SARAN

Kewajiban pemerintah adalah melindungi rakyatya. 
Dalam hal ini pemerintah harus mempunyai kepedulian untuk mengeluarkan kebijakan yang
berpihak kepada kepentingan pasar  tradisional dengan tidak mengesampingkan
atau meningkatkan ualitas infrastruktur pelayanan pasar tradisional. Sehingga akan
menibulkan nasionalisme yang sebenarnya

1 comment: