A.
MEMPELAJARI LANGIT
Kata “ASTRONOMI” berasal dari dua kata bahasa Yunani, “astron” yang berarti bintang dan“nemein” yang berarti menamakan . Banyak nama bintang yang berasal dari orang-orang Yunani. Pada awal peradaban, letak bintang-bintang yang saling berhubungan tampak membentuk pola-pola tertentu di langit malam. Salah satu dari gugus itu tampak seperti sungai yang berkelok, oleh karenanya diberi nama Eridanus yang artinya sungai besar. Bintang diberi nama sesuai dengan tempatnya dalam pola dan diberi peringkat sesuai dengan kecerahannya. Misalnya bintang yang paling terang pada konstelasi Skorpius disebut α Scorpii, karena α adalah huruf pertama dalam aksara Yunani.
Ilmu astronomi tumbuh dari takhayul sampai menjadi ilmu. Awalnya, setiap planet dipercaya memiliki kepribadian dan kekuatan salah satu dewa. Salah satunya Mars, yang dipercaya sebagai dewa perang.
B.
ASTRONOMI PURBA
Dengan mengamati gerakan berputar dari Matahari, Bulan, dan Bintang, para pengamat purba menyadari bahwa gerakan-gerakan yang berulang itu dapat digunakan untuk penunjuk waktu yang dapat memberitahu jalannya waktu siang dan malam dan kalender untuk menandai pergantian musim. Monumen kuno seperti Stonehenge di Inggris dan piramida suku Maya di Amerika Tengah, merupakan bukti bahwa pengamatan astronomi telah dilakukan sejak sekitar 6000 tahun yang lalu.Bagi hampir semua budaya kuno, pentingnya astronomi terutama adalah sebagai tanda perubahan musim. Orang-orang Mesir tahu bahwa jika bintang Sirius muncul bersama dengan Matahari, artinya tidak lama lagi akan terjadi banjir tahunan dari sungai Nil. Jadwal untuk menanam dan panen semuanya ditentukan oleh Matahari, Bulan, dan Bintang.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh para astronom kuno adalah bagaimana menyederhanakan perhitungan yang rumit yang diperlukan untuk meramalkan posisi planet dan bintang. Salah satu alat yang berguna adalah astrolab dengan berbagai pelat yang diukir, yang menggambarkan bola langit dalam dua dimensi.
C.
MENYUSUN ALAM SEMESTA
Ilmu astronomi kuno berasal dari filsuf Yunani, Claudius Ptolemaeus (100-178 SM) yang bermukim di kota Aleksandria. Ia adalah seorang ilmuwan yang luar biasa. Ia meninggalkan dua set buku. Almagest merupakan buku teks astronomi yang berisi katalog penting dari bintang yang diketahui saat itu. Buku kedua adalah Tetrabiblos yang berisi mengenai astrologi. Konsep mengenai bumi yang bulat asalnya dari Yunani pada abad ke-6 SM. Alam semesta diasumsikan berbentuk Geosentris atau berpusat pada Bumi. Para filsuf kuno percaya bahwa Bumi sebagai pusat Alam Semesta dan Bulan, planet, dan Matahari yang berputar mengelilinginya. Aristarchus (310-320 SM) telah mengatakan bahwa Bumi mengelilingi matahari, namun teori ini ditolak karena tidak sesuai dengan kepercayaan matematika dan filsafat masa itu.
Permasalahan utama yang ditimbulkan dari konsep Alam Semesta yang Geosentris adalah kadang kala planet tampak diam atau bergerak mundur di belakang bintang. Para ilmuwan masa purba menghabiskan waktu berabad-abad untuk menjelaskan secara rasional kejadian tersebut. Penjelasan yang paling populer adalah pengertian episiklus. Planet bergerak dalam lingkaran kecil (episiklus) pada orbitnya ketika mengelilingi matahari.
D.
BOLA LANGIT
Letak semua benda di angkasa diukur menurut koordinat. Cara terbaik untuk memahami kartografi atau pemetaan langit adalah membayangkan terbentuknya Alam Semesta seperti yang dilakukan oleh filsuf kuno. Mereka tidak mempunyai bukti nyata bahwa Bumi bergerak, sehingga mereka menyimpulkan bahwa Bumi diam dan bintang-bintang serta planet-planet bergerak mengelilinginya. Mereka dapat melihat bintang-bintang mengitari sebuah titik di angkasa dan berasumsi bahwa itulah ujung poros dari bulatan langit. Koordinat angkasa yang kini digunakan berasal dari konsep lama itu. Langit dan Bumi berbagi koordinat yang sama, seperti Kutub Utara dan Selatan, dan Khatulistiwa.
Dengan waktu matahari, satu hari sama dengan waktu yang diperlukan Bumi untuk melakukan satu putaran lengkap pada porosnya dari tengah hari sampai tengah hari. Namun, karena Bumi juga mengelilingi matahari. Mereka mengukur waktu yang sesuai dengan bintang yang jauh. “Hari” adalah waktu yang lewat antara dua tengah hari berturut-turut pada sebuah sebuah bintang, sedangkan tengah hari adalah saat bintang tersebut melintas tepat di atas garis bujur setempat. Inilah yang disebut hari bintang (sidereal).
E.
KEGUNAAN ASTRONOMI
Sejak lama orang sadar bahwa waktu dapat diketahui dari Matahari. Jam matahari sederhana dapat memberitahukan waktu bagi pejalan atau pedagang selama perjalanan.
Sembahyang lima waktu merupakan bagian dari ibadah umat Islam dengan kiblat menghadap kota Mekah. Penanda kiblat adalah alat canggih yang dikembangkan pada Abad Pertengahan untuk mendapatkan arah Mekah. Alat ini juga menggunakan Matahari untuk menentukan waktu sembahyang.
Bola langit mencatat bintang-bintang dan bentuk dari semua rasi bintang pada garis-garis yang menggambarkan bujur dan lintang. Pada abad ke-17 dan ke-18 semua kapal VOC dilengkapi dengan bola bumi dan bola langit. Perhitungan dapat dilakukan dengan membandingkan koordinat pada dua bola yang berbeda. Namun, dalam praktiknya, kebanyakan pelaut menggunakan peta laut yang datar untuk merencanakan perjalanan mereka.
F.
ASTROLOGI
Kata “ASTROLOGI” berasal dari bahasa Yunani “astron” yang berarti bintang dan “logos” yang berarti ilmu. Apa yang pada mulanya merupakan astronomi pengamatan, yakni mengamati bintang dan planet, secara bertahap menjadi astrologi yang kini menjadi bagian penting dari kehidupan banyak orang. Namun, tidak ada bukti bahwa bintang dan planet mempunyai pengaruh pada kepribadian atau nasib manusia. Para astronom kini berpendapat bahwa astrologi adalah takhayul.
G.
REVOLUSI COPERNICUS
Pada tahun 1543, Nicolas Copernicus menerbitkan buku yang mengubah persepsi tentang Alam Semesta . Dalam De revolutionibus orbium coelestium, Copernicus mengatakan bahwa Mataharilah yang berada di pusat Alam Semesta, bukan Bumi. Alam Semesta adalah heliosentris yang dalam bahasa Yunani helios berarti Matahari. Pendapatnya ini didasari logika waktu. Ia mengatakan bahwa bola bergerak dalam lingkaran yang tidak memiliki pangkal ataupun ujung. Karena alam semesta dan semua benda langit berbentuk bola, gerakannya tentu melingkar dan sama. Pada sistem Ptolemeus yang berpusat pada bumi, garis edar planet tidaklah teratur sehingga Copernicus beranggapan bahwa Bumi tidaklah berada pada pusat Alam Semesta. Temuan ini diajukan oleh berbagai astronom, tetapi itu bertentangan dengan ajaran agama Protestan dan Katolik.
Gerakan tidak teratur yang menyangkal teori alam semesta yang geosentris adalah gerakan mundur planet. Dilihat dari bumi, beberapa planet, terutama Mars, tampak kembali melalui jalan yang sama pada orbitnya. Ptolemeus mengatakan bahwa gerakan mundur dapat dijelaskan oleh planet yang mengitari orbit yang lebih kecil. Begitu para astronom menyadari bahwa Matahari adalah pusat dari Sistem Tata Surya, garis edar Mars yang tampak selama ini dapat dijelaskan. Walaupun kecepatan mengorbit Mars lebih kecil dari Bumi, garis edar yang tampak itu sesungguhnya sangat berbeda.
H.
RAKSASA INTELEKTUAL
Galileo Galilei (1564-1642) bernasib sial karena menjadi orang pintar pada masa gagasan-gagasan baru dianggap berbahaya. Berbagai temuan yang diperoleh dengan bantuan teleskop yang diciptakannya merupakan dukungan besar bagi teori Copernicus mengenai Alam Semesta yang heliosentris. Namun, karena temuannya itu Galileo dicap sebagai orang kafir yang menentang Gereja dan dijatuhi hukuman seumur hidup.
Fisikawan besar Inggris, Isaac Newton (1642-1727) yang lahir pada tahun kematian Galileo memiliki keberuntungan dan keberanian. Ia hidup pada masa gagasan-gagasan baru dinikmati. Ketika Newton melihat sebuah apel jatuh dari pohon, ia menyadari bahwa daya gravitasi, yang menjatuhkan apel dari pohon ke tanah, dapat berlaku untuk hal lainnya, bahkan pada Bulan. Sebagaimana apel, Bulan berada di orbitnya karena selalu “jatuh” menuju Bumi. Gravitasi menahannya pada tempatnya, jika tidak, bulan akan meluncur lurus ke luar angkasa.
I.
PRINSIP-PRINSIP OPTIK
Teleskop pertama diciptakan pada tahun 1608 di Belanda oleh pembuat kacamata Hans Lippershey dari Zeeland. Lippershey menempatkan kedua kanta dalam tabung dan menyatakan telah menciptakan teleskop. Pada pertengahan tahun 1550-an seorang bangsa Inggris, Leonard Digges menciptakan alat primitif kombinasi cermin dan kanta yang dapat memantulkan dan memperbesar benda yang dilihat melalui alat tersebut. Ada pertentangan pendapat mengenai apakah itu yang disebut teleskop ilmiah atau bukan. Galileo-lah yang menggunakan teleskop untuk astronomi. Namun, Galileo tidak pernah menyebut dirinya sebagai pencipta teleskop.
Antara tahun 1285-1300, para ilmuwan menemukan kombinasi kanta yang kemudian merintis penciptaan teleskop. Ada dua macam teleskop, teleskop refraksi yang menggunakan kanta untuk membengkokkan cahaya dan teleskop refleksi yang menggunakan cermin untuk memantulkan cahaya kembali ke orang yang sedang mengamati.
J.
TELESKOP OPTIK
Sejak abad ke-19, fotografi astronomi merupakan alat yang penting bagi astronom. Dengan memasang kamera pada teleskop, teleskop dapat berputar pada kecepatan yang sama dengan rotasi Bumi dan dapat mengambil foto-foto dari bintang yang jauh. Sebelum fotografi diciptakan, para astronom harus menggambar segala sesuatu yang dilihatnya. Sehingga mereka harus menjadi seniman dan ilmuwan.
Pada akhir abad ke-20, alat-alat pada teleskop mulai berkembang dan menghasilkan teleskop optis. Pada tahun 1738-1822 ditemukan Teleskop Herschel yang terbuat dari kayu yang saat itu dapat menemukan planet Uranus. Lalu pada tahun 1893 dipasang Teleskop Ekuatorial di Greenwich pada refraktor 71 cm. Teleskop ini dapat berayun mengelilingi sumbu yang secara otomatis mengikuti jalur bintang di langit ketika mengelilingi Bintang Kutub. Beberapa tahun setelah itu, dipasanglah teleskop Altazimut yang menyerupai menara meriam. Teleskop ini dapat melacak bintang dengan bergerak ke atas, ke bawah, dan juga berputar. Teleskop ini adalah teleskop optik terbesar, berada pada 2.100 meter di atas permukaan laut di Pegunungan Kaukasia, Rusia.
K.
OBSERVATORIUM
Observatorium adalah tempat para astronom mengamati langit. Bentuk observatorium berubah dari masa ke masa. Observatorium pertama adalah tempat yang tenang di atas dinding-dinding kota atau menara. Karena Observatorium terbuka yang tidak sesuai dengan perubahan musim, akhirnya para astronom membangun Observatorium dengan atap pelindung dan teleskop yang dilindungi oleh kubah yang dapat berputar. Observatorium tertua yang masih digunakan adalah Observatorium Paris yang didirikan pada tahun 1667.
L.
ASTRONOMI
Sampai abad ke-18 ilmu bintang menjadi kegiatan waktu luang yang dapat diterima. Ada berbagai jenis astronom. Astronom posisi mengukur posisi hubungan bintang. Mereka membuat peta langit dua dimensi. Sedangka seorang ahli astrofisika berupaya memahami fisika Alam Semesta dan bagaimana materi berperilaku di ujung-ujung angkasa.
M.
SPEKTROSKOPI
Sudah lebih dari satu abad para astronom dapat mempelajari komposisi kimia bintang dan betapa panasnya bintang-bintang dengan spektroskopi. Sebuah spektroskop menguraikan cahaya “putih” dari benda langit menjadi spektrum yang sangat rinci. Seorang ahli optika Jerman Josef Fraunhofer meneliti spektrum yang dibentuk oleh cahaya yang berasal dari Matahari dan melihat adanya sejumlah garis kelam yang melintasinya. Pada tahun 1859, seorang Jerman lainnya, Gustav Kirchoff, menemukan makna garis-garis Fraunhofer itu. Garis-garis tersebut dihasilkan oleh bahan-bahan kimia pada lapisan terdingin dan teratas Matahari atau bintang yang menyerap cahaya. Setiap zat kimia mempunyai pola garisnya sendiri, seperti sidik jari. Dengan melihat spektrum Matahari, para astronom menemukan semua unsur yang dikenal di atmosfer Bumi pada atmosfer Matahari.
N.
TELESKOP RADIO
Radiasi pertamayang ditemukan secara kebetulan adalah gelombang radio, yakni riak gelombang terpanjang dari spektrum elektromagnetik. Untuk mendeteksi gelombang radio para astronom membangun pinggan besar guna menangkap gelombang panjang dan “melihat” hal yang kecil-kecil. Para astronom secara teratur mempelajari semua radiasi dari benda di angkasa, dengan menggunakan detektor jauh di atas atmosfer Bumi.
Cara kerja teleskop radio adalah pinggan parabola teleskop radio dapat digerakkan untuk menangkap sinyal radio. Antena memfokus sinyal pada suatu titik dan dari sana dikirim ke alat penerima, alat rekam, kemudian ke ruang data di pusat pengawasan. Peralatan komputer kemudian menguabah insensitas gelombang radio yang masuk menjadi citra yang dapat dikenali oleh mata kita sebagai benda dari angkasa.
O.
MENJELAJAH ANGKASA
Pada tanggal 21 April 1961, Uni Soviet meluncurkan pesawat angkasa berbobot 5 ton, Vostok 1. Pesawat tersebut dikemudikan oleh kosmonot Yuri Gagarin (1934-1968) yang mengitari Bumi secara penuh pada ketinggian 303 km. Ia tinggal di angkasa selama 1 jam 29 menit sebelum mendarat dengan selamat di Uni Soviet.
Antara tahun 1969 dan 1972, dilakukan enam pendaratan manusia di Bulan. Astronot pertama yang menginjakkan kakinya di Bulan adalah Neil Armstrong (1930-2012) pada tanggal 21 Juli 1969. Secara ilmiah salah satu alasan utama pendaratan di Bulan ini adalah upaya untuk memahami asal Bulan itu dan memahami sejarah serta evolusinya.
P.
TATA SURYA
Tata surya adalah rumpun planet, bulan dan serpihan antariksa yang mengorbit di sekeliling matahari. Semuanya ini disatukan oleh gaya tarik gravitasi matahari yang 1000 kali lebih pejal dari semua planet apabila disatukan. Sistem Tata Surya kemungkinan terbentuk dari awan besar gas dan debu antar bintang yang menjadi satu karena gaya gravitasinya sendiri, 5 miliar tahun yang lalu.
Planet-planet terbagi menjadi dua kelompok. Keempat planet terdekat dengan Matahari disebut “terrestrial” dari kata bahasa latin “terra” yang berarti tanah karena planet-palanet tersebut kecil, rapat, dan mempunyai permukaan yang keras. Empat dari planet luar setelah Mars disebut “Jovian” karena menyerupai Jupiter. Jove adalah nama latin untuk dewa Romawi Jupiter. Planet-planet yang terletak jauh itu sebagian besar merupakan gas. Antara Mars dan Jupiter tedapat daerah serpihan antariksa yang disebut sabuk asteroid.
Jarak antara planet-planet dan Matahari diukur dalam satuan astronomi atau AU. Setiap satuan sama dengan dengan jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari yaitu 149,6 juta km.
1.
MATAHARI
Matahari adalah bintang, pusat Tata Surya. Matahari mempunyai lapisan atmosfer yakni korona, kromosfer, dan fotosfer.Matahari terdiri atas hidrogen. Dalam intinya, nukleus hidrogen dimampatkan sehingga dapat melebur menjadi helium. Setiap menit matahari mengubah 240 juta ton massa menjadi energi.
Gerhana matahari terjadi apabila Matahari, Bulan dan Bumi terletak pada satu garis yang lurus. Dari penglihatan bumi, tampak seolah Bulan telah menutupi cahaya Matahari. Gerhana total Matahari sangat jarang ditemui, hanya muncul satu kali setiap 360 tahun di tempat yang sama. Namun, setiap tahun dapat terjadi beberapa gerhana Matahari.
Bintik matahari adalah daerah yang dingin pada permukaan Matahari, dimana medan magnetik mengacaukan lintasan panas dari inti ke fotosfer. Ketika bintik-bintik tersebut banyak, Matahari juga mengalami erupsi besar yang disebut nyala api. Nyala api meletuskan sejumlah besar partikel ke angkasa. Apabila partikel tersebut mencapai Bumi, dapat menyebabkan gangguan pada komunikasi radio dan efek indah aurora borealis atau cahaya utara dan aurora australis atau cahaya selatan.
2.
BULAN
Bulan adalah satu-satunya satelit bumi, yang berada sekitar 384.000 km dari Bumi. Bulan adalah benda yang paling terang setelah Matahari, 2000 kali lebih terang dari Venus.
Gerhana bulan terjadi apabila Bumi melintas langsung antara Matahari dan Bulan penuh sehingga bayangan Bumi jatuh pada permukaan Bulan. Hal ini yang menggelapkan Bulan selama gerhana.
Fase-fase bulan disebabkan oleh perubahan yang selalu terjadi pada sudut yang dibentuk Matahari dan Bulan saat Bulan berputar mengelilingi Bumi. Ketika Bulan berada di arah yang berlawanan dengan Matahari, Matahari bersinar langsung pada permukaan Bulan, menghasilkan bulan purnama. Ketika daerah yang terkena sinar bertambah, Bulan dikatakan timbul, ketika sinar berkurang, dikatakan Bulan susut.
3.
BUMI
Bumi adalah salah satunya planet pada Tata Surya yang dapat mendukung kehidupan. Kombinasi cairan air, atmosfer yang terdiri atas oksigen dan nitrogen, dan pola cuaca yang dinamis memberikan unsur-unsur dasar untuk kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia. Kehidupan pertama di Bumi adalah tumbuhan primitif yang mengambil karbon dioksida dari udara dan mengerluarkan oksigen saat fotosintesis. Hewan berovolusi ketika ada cukup oksigen di atmosfer untuk menyokongnya.
Sejak abad ke-5 SM para filsuf Yunani mengatakan Bumi itu bulat dan sampai abad ke-3 SM mereka melakukan berbagai percobaan. Namun, ketika satelit pertama diluncurkan pada akhir tahun 1950-an, barulah manusia melihat bagaiman bentuk planet itu dari angkasa. Salah satu ciri yang menjadikan Bumi berbeda adalah banyaknya air, lebih dari dua pertiga permukaan ditutupi oleh air.
4.
MERKURIUS
Planet Merkurius mendapat nama utusan dewa-dewa Yunani Romawi karena mengitari Matahari lebih cepat dari planet-planet lainnya, menyelesaikan putarannya dalam 88 hari. Karena beredar dekat sekali dengan Matahari, Merkurius sering sulit diamati. Planet ini hanya terlihat sebagai bintang “pagi” atau “malam”, menyusuri cakrawala tepat sebelum atau sesudah matahari terbit atau terbenam. Karena sangat dekat dengan Matahari, suhu pada siang hari di Merkurius cukup panas untuk mencairkan banyak logam. Pada malam hari suhu jatuh sampai -180˚C. Gaya tarik gravitasi Matahari telah “mencuri” atmosfer sehingga Merkurius harus melindungi diri dari suhu ekstrem.
5.
VENUS
Setelah Bulan, Venus adalah benda paling terang di langit malam. Atmosfer berawan Venus yang rapat menyembunyikan permukaannya dari teleskop yang canggih. Hanya radar yang dapat tembus untuk memetakan ciri-ciri planet tersebut. Ciri-ciri permukaan Venus yakni dataran vulkanis yang sangat datar. Atmosfer di Venus mematikan, terdiri atas campuran karbon dioksida dan asam sulfur yang menyebabkan “efek rumah kaca” tajam. Namun, orang-orang Yunani purba hanya melihat planet terang yang yang indah dan mereka menamakannya Venus, dewi cinta.
6.
MARS
Mars tampak bewarna merah darah di langit malam. Orang-orang Babylonia, Yunani, dan Romawi memberikan nama dewa perang padanya. Sebenarnya Mars adalah planet yang kecil, hanya separo dari Bumi, tetapi ada beberapa persamaan. Di mars, seperti halnya di Bumi, satu hari adalah 24 jam. Selain itu, planet ini juga memiliki kubah dan atmosfer. Tidak mengherankan jika Mars sering dicalonkan sebagai tempat adanya kehidupan angkasa luar. Namun, tampaknya kini kecil kemungkinan ada kehidupan di Mars. Atmosfernya terlalu tipis untuk mendukung kehidupan dan sinar ultaviolet yang mematikan mudah mencapai permukaan. Mars juga lebih jauh dari Matahari dibandingkan Bumi, sehingga di planet itu udara lebih dingin.
7.
YUPITER
Planet Yupiter adalah planet yang terbesar dalam Sistem Tata Surya. Strukturnya berbeda dari bagian dalam planet yang padat. Sebagian besar Yupiter terdiri atas gas, hidrogen, dan helium. Planet ini menyebarkan lebih banyak radiasi panas daripada menerimanya dari Matahari. Pesawat penjelajah antariksa memerlukan beberapa tahun untuk sampai di sana dan harus melindungi diri dari sabuk radiasi yang dapat menghancurkan peralatan. Pesawat apa pun yang dikirim ke atmosfer yang bergolak ini akan rebah seperti kaleng tipis di bawah tekanan.
8.
SATURNUS
Planet raksasa Saturnus dengan cincin pipihnya meungkin merupakan citra astronomi yang paling dapat dikenali. Orang-orang di masa purba memberikannya nama ayah dari semua dewa. Atmosfer Saturnus terdiri terutama atas hidrogen dan strukturnya serupa dengan Yupiter, tetapi rapatannya lebih rendah. Saturnus begitu ringan sehingga dapat mengambang di air. Seperti halnya Yupiter, Saturnus berputar dengan kecepatan tinggi dan menyebabkan ekuatornya keluar. Saturnus juga memiliki medan magnet besar. Angin di atmosfer atas Saturnus dapat mencapai 1.800 km, tetapi hanya satu sistem badai utama yang baru ditemui, yakni Bintik Anne, yang namanya diambil dari nama Anne Bunker, ilmuwan pesawat Voyager.
9.
URANUS
Uranus adalah planet pertama yang ditemukan sejak digunakannya teleskop. Para astronom percaya bahwa masih ada planet lain di atas Uranus karena Hukum Bode, yakni rumus matematika yang menyebutkan secara kasar letak planet. Uranus ditemukan oleh William Herschel dengan teleskop reflektor 2,1 meter. Tidak seperti Yupiter dan Neptunus, awan uranus tidak berciri. Yang dapat dilihat dari Uranus hanyalah puncak awan.
10.
NEPTUNUS DAN PLUTO
Neptunus dan Puto ditemukan sebagai hasil perhitungan dan bukan pengamatan. Sampai awal abad ke-19 para astronom menyadari bahwa Uranus mempunyai orbit yang agak tidak teratur karena “sesuatu” menariknya ke luar garis. Hal ini dikenal sebagai “perturbasi” atau usikan, yang artinya gaya tarik gravitasi satu benda mengalihkan gaya tarik benda lain dari jalur yang seharusnya. Pada bulan Juni 1846 seorang astronom dari Prancis, Le Verrier, menerbitkan temuannya mengenai planet di luar Uranus. Para astronom di seluruh dunia diminta untuk mencari planet baru itu. Pada tanggal 25 September 1846 Johann Galle, seorang astronom dari Berlin menulis dan memberitahukan pada Le Verrier lokasi planet Neptunus.
Pada tahun 1930 seorang astronom Amerika Clyde Tombaugh menemukan planet yang berada di atas Neptunus. Planet itu pindah secara perlahan pada latar bintang, menunjukkan kejauhannya. Seorang pelajar dari Oxford, Venetia Burney memberikan nama Pluto untuk dunia yang kecil dan tak terlihat, dari dewa dunia bawah. Para astronom kini tahu bahwa Pluto terlalu kecil untuk mempengaruhi orbit Neptunus.
Q.
PENJELAJAH ANGKASA
Komet adalah benda planet sedingin es yang namanya dari bahasa Yunani aster kometes, yang artinya “bintang berambut panjang”. Asteroid adalah batu yang tidak berhasil menjadi planet. Para ilmuwan berpikir bahwa gravitasi Yupiter yang besar menghempaskan puing di sekitarnya pada berbagai orbit dengan bermacam bentuk, menyebabkan asteroid yang lebih besar bertabrakan dan pecah. Meteor adalah batu angkasa, biasanya potongan komet ini memasuki atmosfer bumi. Saat jatuh, meteor mulai terbakar dan menghasilkan kembang api yang menakjubkan. Meteorit adalah meteor yang tidak terbakar ketika mencapai Bumi dan merupakan potongan dari sabuk asteroid.
R.
KELAHIRAN DAN KEMATIAN BINTANG
Selain Matahari, bintang terdekat dengan Bumi adalah Proxima Centauri yang jaraknya 4,2 tahun cahaya atau 40 triliun km. Satu tahun cahaya adalah jarak cahaya atau radiasi elektromagnetik lainnya yang beredar dalam satu tahun. Bintang adalah benda bersinar, bergas yang mengeluarakan energi dengan fusi nuklir dalam intinya. Saat bahan bakar bintang habis, maka bertambah tualah bintang itu. Inti menyusut dalam bobotnya sendiri, sedangkan “pembakaran” nuklir terus berlanjut. Penyusutan memanaskan inti, menjadikan lapisan luar bintang melebar dan mendingin. Sehingga Bintang menjadi “raksasa merah”. Bintang dengan massa yang lebih besar akan terus meleburkan semua unsur yang lebih ringan sampai mencapai besi. Saat sisa-sisa atmosfer bintang menguap, inti yang terekspos menjadi “white dwarf”. Ketika bintang mencoba meleburkan besi, ada letusan besar dan bintang menjadi “supernova”. Setelah letusan inti bintang, bintang dapat bertahan sebagai pulsar atau “lubang hitam”.
S.
GALAKSI KITA DAN DIATASNYA
Kebanyakan galaksi terbentuk sekitar tiga miliar tahun setelah Alam Semesta lahir. Dengan penyusutan yang disebabkan oleh gravitasinya sendiri, setiap galaksi mempunyai bentuk tertentu. Sebuah galaksi berisi sekitar 100 miliar bintang dan diameternya sekitar 100.000 tahun cahaya. Bimasakti, galaksi yang kita tinggali terlihat mempunyai tonjolan pusat oval yang dikelilingi oleh cakram yang sangat tipis berisi lengan spiral. Diameternya kira-kira 100.000 tahun cahaya (ly) dan tebalnya di pusat sekitar 15.000 tahun cahaya. Matahari berada disekitar 30.000 ly dari pusat.
Galaksi andromeda adalah galaksi spiral, yang bentuknya serupa dengan Bimasakti, tetapi massanya hampir setengahnya. Galaksi ini adalah benda yang paling jauh yang dapat dilihat oleh mata tanpa bantuan. Ada dua galaksi eliptis kecil yang menyertainya.